OPINI - LSM, Ormas, OKP ataupun perkumpulan lainnya adalah tempat menuangkan dan menjalankan ide serta gagasan dengan cara bersama sama demi sebuah pengabdian dan tujuan sosial, Kalaupun kita mendapatkan kontribusi atau pemasukan itu adalah bonus, jangan diharapkan sebagai sumber penghasilan.
Sadar atau tidak sadar Tingginya tingkat pengangguran, rendahnya kualitas pendidikan, besarnya kebutuhan dan desakan perekonomian serta budaya malas dan ingin serba instan menyebabkan banyak kawan kawan dan saudara kita menjadikan organisasi sebagai tempat mencari penghasilan, lahan pemasukan penghidupan.
Seragam, atribut dan jabatan dalam organisasi, dijadikan sebagai ajang untuk seolah menunjukkan jati diri dan pengakuan.
Kondisi seperti ini tidak jarang dimanfaatkan para pemilik modal dan kepentingan untuk menyalahgunakan organisasi sebagai alat yg mudah untuk di salahgunakan.
Solusi :
1. Berani berwirausaha walaupun kecil harus ada usaha yg dikerjakan bagi yang belum memiliki pekerjaan
2. Berani belajar dan latihlah soft skil pribadi, setiap kita punya bakat dan potensi, gali potensi diri sesuai minat dan kemampuan.
3. Jujur pada diri sendiri akan niat dan aktivitas yang sedang dijalankan dalam organisasi/perkumpulan, Aktivis yang baik itu menghidupkan Organisasi bukan cari hidup dalam organisasi.
Baca juga:
Pledoi Pawang Hujan Mandalika
|
4. Sadari bahwa organisasi bukan pekerjaan, semakin banyak anggota organisasi yang menjadi perkumpulaannya sebagai tumpuan untuk mencari/mendapatkan penghasilan yakinlah tidak lama akan timbul perpecahan mungkin disebabkan tidak merata pembagian, cemburu dan tidak jujur dari pendapatan yang memang belum tentu halal untuk dimakan.
5. Pemerintah harus lebih konsentrasi lagi pada pengentasan pengangguran dan lebih fokus pada pendidikan yang gratis dan kurikulum pendidikan yang berkualitas.
Baca juga:
Pura-Pura Budayawan
|
Tulisan ini tidak ada maksud untuk menyindir siapa siapa, hanya untuk saling mengingatkan terutama diri sendiri dan organisasi sendiri. Bagi teman teman organisasi lain tidak perlu diperdebatkan, cukup liat kiri kanan, sadari dan hati-hati dalam pergerakan dan menerima keanggotaan.
Jakarta 11 Januari 2022
Hika Transisia AP Ketum DPP Korps Indonesia Muda